20/08/15

Mengenang Kembali Pasar Tradisional Sumedang Tempo Dulu

Peduli Tata Ruang Sumedang, Di bagian Depan pasar Sumedang baheula (1950–1960an) dan pintu masuk hanya satu yaitu di depan pasar sekarang. Sebelah Utara adalah Terminal Regional dan lapangan Sepakbola Ahmad Yani Ketib Sumedang dan sebelah selatan adalah Toko-toko Kelontongan (Taman Telor Sekarang)

Semula memang kisah dan suasana lama, sebaiknya kita tinggalkan serta lupakan, tapi apa boleh kita ungkapkan untuk sekedar kita tidak terlena dengan keadaan sekarang dan menghindari hal yang bersifat “kacang lupa kulitnya”. Pasar Sumedang yang dulu ramai tanpa kawasan pesaingnya seperti mini market dan mall, ia tumbuh dan para pelakunya sejahtera meski kondisi dan suasana pasar itu jorok.

Peradaban dan pemikiran baru suasana untuk berbelanja yang dibutuhkan bersih, nyaman dan sehat. Datanglah dari si pemodal (investor) yang dominan yang mengerti betapa pentingnya pelayanan kenyaman dan kebersihan dari suatu pusat perbelanjaan. Dan disitulah tumbuhnya manajemen baru dengan sebutan “pusat perbelanjaan”, swalayan, dan wisata belanja dengan keindahan aneka etalase dan barang belanjaan.

Para pemangku kebijakan juga lebih mendekat dan merapat ke pihak pemodal dominan ini dan mengaturlah ruang serta lokasinya, meski harus diadukan/di konflikan sebagai kawasan pesaing dan jadi kompititer dengan lokasi pasar yang masih merakyat itu.

Demikianlah balada Pasar tradisional tempo dahulu dan sekarang. Walaupun masih nampak kumuh dan becek kalau musim hujan, karena revitalisasi masih berjalan.

Kurangnya perhatian pemerintah sekarang terhadap petani dan peternak mengakibatkan sapi mahal, ayam mahal dan hasil sayuran mahal.(salam Plano)


Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar